Metode Rosulullah shalallahu’alaihi wa sallam untuk mengobati penyakit adalah menggabungkan inti pengobatan (al ashlu ad Dawaiy) yaitu Ruqyah asy Syar'iyyah dan sarana-sarana pengobatan (as Sababu ad Dawaiy) yaitu pengobatan fisik. Pengobatan fisik maknanya adalah sarana-sarana yang dibolehkan secara syariat untuk mengobati.
Dalilnya adalah : Hadits dari Abdullah bin Mas’ud
عَلَيْكُمْ بِالشِّفَائَيْنِ: الْعَسَلُ وَالْقُرْآنُ
Berobatlah kalian dengan 2 penyembuh yaitu madu dan al Qur’an.
Dikeluarkan oleh al Hakim dalam al Mustadrak ‘ala Shohihain, Ibnu Majah, Ibnu Sunniy, Abu Nu’aim, al Baihaqi, dll. hadits ini sanadnya shohih sesuai syarat bukhari muslim namun keduanya tidak mengeluarkan hadits ini dalam kitab shohih mereka.
Syaikh Abdurrou’f al Munawi (wafat 1031 H) mengatakan,
جمع بَين الطِّبّ البشري والإلهي وَبَين الْفَاعِل الطبيعي والروحاني وَالسَّبَب الأرضي والسمائي
Hadits ini mengandung makna mengumpulkan antara obat manusia dan obat ilahiyyah, obat thobi’iy dan ruhani, sebab-sebab “bumi” dan sebab-sebab “langit”
Sedangkan Imam as Suyuthi (wafat 911 H) mengatakan,
أَي أَحدهمَا حسى والاخر معنوي أَو أَحدهمَا للأمراض الحسية والاخر للعوارض المعنوية أَو لعُمُوم البلايا الْبَدَنِيَّة والروحية
Yaitu berobatlah dengan obat hissiy (yang terlihat) dan yang lain adalah obat ma’nawi atau untuk sakit hissiyyah yang dan yang lain ma’nawwiy karena keumuman ujian atau musibah adalah terkait badaniyyah dan ruhiyyah.
Jadi tatkala kita tertimpa sebuah penyakit, maka kita perlu berobat dengan obat-obat yang terlihat (madu, habbatus sauda’, dan obat lainnya) kemudian berobat juga dengan obat ruhiyah seperti al Qur’an, sedekah, dan upaya akherat lainnya.
Referensi
(1) As Sadhan, Syaikh Abdullah bin Muhammad. ar Ruqyatu asy Syar’iyyatu Manhaju Tathbiqiy
(2) As Suyuthi, Imam Jalaludiin. Syarh Sunan Ibnu Majah
(3) Al Munawi, Abdurro`uf. at Taisiru bi Syarhi al Jami’i ash Shoghi